Resensi Buku: Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

Bersikap Bodo Amat Tak Selamanya Negatif

Judul Buku     : Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

Judul Asli        : The Subtle Art Of Not Giving F*ck

Penulis             : Mark Manson

Penerjemah    : F. Wicaksono

Penerbit          : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia (GRASINDO)

Presensi          : Zuhal Azzamul A'la, Mahasiswa Istanbul University


 Buku ini adalah salah satu karya tulis dari seorang blogger terkenal amerika serikat, bernama Mark Manson. ia menuliskan sebuah buku berupa self improvement, buku ini menceritakan beberapa tokoh beserta masing-masing kehidupannya, seperti seorang bernama Charles Bokowski seorang pecandu alkohol, senang bermain perempuan serta pejudi kronis, kasar, kikir dan tukang utang. demikian juga Jimmy atau William James seorang motivator yang tidak pernah menemukan kebahagiaan dalam hidupnya, begitu juga dengan Hiro Oonada seorang prajurit jepang yang setia dengan kaisarnya hingga lama tinggal di hutan rimba, dan yang terakhir di sebutkan seorang bernama Josh sahabat Charles yang ditemukan meninggal di sebuah danau.

 Sedangkan dengan alurnya, buku ini bercerita dengan menggunakan alur maju mundur, dimulai dari bab pertama yang kurang lebih selama satu bab penuh membahas tentang sesuatu yang langsung menarik perhatian, bayangkan saja di bab pembuka buku ini menyarankan kepada kita untuk "jangan berusaha!" sungguh kebalikan dari kebanyakan buku self improvement biasanya, nah dari bab pertama ini kita bisa mengaplikasikan sebuah pernyataan berupa "not judge the book by its cover" karena dengan judul yang nyeleneh seperti itu, ternyata di dalam penjelasannya memberikan kita banyak seni atau cara dalam menjalani kehidupan, dan akan terus di lanjutkan dengan penyuguhan seni dan cara-cara menarik dalam mengekspresikan masalah ataupun rintangan dalam hidup ini, dimulai dari sesuatu yang begitu sederhana sampai sesuatu yang membuat kita bergumam "oh iya juga yaa"

 Arti dari "masa bodo" disini memiliki beberapa pengertian seperti yang dapat saya pahami diantaranya masa bodo bukan berarti menjadi acuh tak acuh dalam setiap hal melainkan merasa nyaman ketika berada di posisi berbeda dari yang lain, kemudian juga untuk bersikap bodo amat terhadap sesuatu yang sulit, hal pertama yang dilakukan adalah harus lebih peduli kepada sesuatu yang lebih penting dari kesulitan itu sendiri seperti hal-hal kecil dan sederhana di sekitar kita, dan poin terakhir adalah kita harus lebih lapang dan menerima apa adanya, tidak perlu memaksakan batasan diri kita sendiri yang berada di luar kendali,   

 Jika kita tidak bersedia untuk gagal, maka kita juga tidak bersedia untuk sukses, salah satu kutipan Mark Manson di buku ini halaman ke 175, pada salah satu bab buku ini juga menyuguhkan kepada kita seputar paradoks antara kegagalan dan kesuksesan, ia juga membawa pikiran kita untuk terbuka dan jujur akan realitas kehidupan yaitu pengakuan akan rasa pahit, bukan tentang kebahagian, melainkan ketakutan dan harapan, kita diajak untuk menerima kesulitan itu bukan malah bersembunyi dari semua masalah, kita juga diajak untuk tidak melulu untuk menjadi yang terbaik dan selalu bersikap positif di setiap hal, karena sejatinya bukan berarti kita yang berhenti menjadi positif, akan menjadi orang yang berkembang menuju negatif, di akhir bab buku ini juga Manson mencoba mengingatkan kita akan sisi cerahnya kematian, mengahiri buku dengan mengingatkan kepada kematian, jelas menarik untuk kita baca.

 Kekurangan dari buku ini adalah terjemahan bahasa yang terbilang menjadi lebih kaku dari versi aslinya yang berbahasa inggris, selain itu biasanya buku yang tergolong sebagai self improvement menyajikan gambar atau ilustrasi yang berwarna dan menjadikan lebih menarik, namun pada buku ini penyajian seperti itu tidak tersedia, yang memungkinkan dapat membuat sebagian pembaca menjadi cepat jenuh.  Terlepas dari beberapa kekurangannya, ada banyak kelebihan yang dimiliki buku ini, diantaranya cover buku yang memiliki warna orange terang sehingga dapat menarik perhatian, kemudian bagi kita yang memiliki pribadi susah fokus, senang mengeluh, atau peduli dengan perkataan orang lain yang menyebabkan depresi atau nge-down, membaca buku ini dapat membuka dan memperlihatkan sudut pandang yang sangat berbeda, terlebih untuk orang yang hidupnya terbilang baik-baik saja dan aman tenteram, buku ini sangat cocok, keluarlah dari lingkaran setan dan jadilah lebih bijak dalam menjalani kehidupan!

Komentar

Popular Posts

Ada Kalanya Kita Butuh Bercerita.

Pusparagam sajak ekspedisi 2023